TugasKuliahAja

Silahkan ambil informasi yang bermanfaat, semoga tulisan di Blog ini bisa membantu Anda.

Responsive Ads Here

19 Juli 2012

AREC KCP BANK BNI UNNES



PENDAHULUAN
Sejarah Bank BNI
Berdirinya PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kelahiran negara kesatuan Republik Indonesia. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.  Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Visi dan Misi BNI
Visi BNI
Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan Terdepan  dalam Layanan dan Kinerja.

Misi BNI
·         Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)
·         Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
·         Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
·         Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
·         Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.


PEMBAHASAN

PEMBAGIAN AREC MENURUT JOB DESK

1.      Direktur Kantor Cabang BNI 46 UNNES

Assasment
Direktur  memiliki tanggungjawab untuk menyusun dan mengawasi kebijakan dan rencana kerja agar sesuai dengan tujuan untuk mencapai sasaran. Selain itu, direktur juga bertanggung jawab langsung mengenai pengendalian internal dibank, mulai dari transaksi perbankan sampai pengawasan kerja karyawan dibank tersebut. Dalam observasi yang dilakukan, terlihat untuk ruang kerja direktur terletak disebelah deretan Teller, jadi tidak menempati ruangan tersendiri dan fasilitas yang disediakan berupa meja kayu beserta tempat duduk dari jaring-jaring sintetis dan seperangkat PC guna memudahkan transaksi perbankan. Untuk jam kerja Direktur bank BNI 46 ± 5jam/hari, tetapi menurut hasil pengamatan, direktur tidak selalu ada dimeja kerjanya, karena berbagai kepentingan.

Recognizing
Dari pengamatan didapatkan dalam melakukan pekerjaan, sebagian besar dilakukan dalam posisi duduk, banyak melibatkan penggunaan PC dan sering mengetik disertai dengan penggunaan AC yang selalu menyala diatur pada suhu ± 16°C. Jenis pekerjaan ini tidak termasuk dalam pekerjaan yang monoton, karena pada beberapa waktu, direktur tidak hanya siaga dimeja kerja, tetapi juga terkadang dinas diluar kantor.

Evaluation
Terdapat kabel-kabel beraliran listrik yang terletak dibawah meja kerja yang dapat berisiko menimbulkan konsleting dan dapat membahayakan direktur. Terpapar AC yang terus menerus juga tidak baik untuk kesehatan kulit,pernafasan dan mata.



Controlling
            Yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut,
a.       Sebagian besar pekerjaan melibatkan PC, yang terkait dengan pemakaian keyboard, dalam 3 hari sekali harus dibersihkan karena berpotensi bersarangnya bakteri. Selain itu, penataan kabel-kabel listrik harus dilakukan dengan rapi dan dilapisi bahan yang tidak bisa menghantarkan listrik dan mudah terbakar. Pemakaian PC juga harus
b.      Sikap tubuh berhubungan dengan tempat duduk, meja kerja dan luas pandangan. Untuk merencanakan tempat kerja dan perlengkapannya diperlukan ukuran-ukuran tubuh yang menjamin sikap tubuh paling alamiah dan me-mungkinkan dilakukannya gerakan-gerakan yang dibutuhkan. Pada posisi berdiri dengan pekerjaan ringan, tinggi optimum area kerja adalah 5-10 cm di bawah siku. Agar tinggi optimum ini dapat diterapkan, maka perlu diukur tinggi siku yaitu jarak vertikal dari lantai ke siku dengan keadaan lengan bawah men-datar dan lengan atas vertikal. Jadi desain tempat kerja juga harus se-ergonomis mungkin.
c.       Lingkungan tempat kerja harus memberikan ruang gerak secukupnya bagi tubuh dan anggota badan sehingga dapat bergerak secara leluasa dan efisien. Dapat menimbulkan rasa aman dan tidak menimbulkan stres kerja.
d.      Kesehatan mental dan fisik harus diperhatikan karena mempengaruhi produktifitas baik secara sosial maupun ekonomi. Untuk menghindari terjadinya stres kerja, maka dapat diadakan kegiatan diluar kantor setiap 2 minggu sekali, misal senam atau outbond ditempat wisata.

2.      Customer Service Officer (CSO)

Assesment
Pelayanan Nasabah atau yang sering kita dengar sebagai Customer Service Officer berasal dari dua kata yaitu Customer yang berarti pelanggan dan Service yang berarti pelayanan. Customer Service Officer dituntut untuk selalu berhubungan dengan nasabah dan menjaga hubungan itu tetap baik. Customer Service Officer yang baik harus diikuti dengan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaannya. Di bagian Customer Service Officer terdapat komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaannya dalam pelayanan. Namun penggunaan komputer yang lama dapat menyebabkan berbagai penyakit akibat kerja seperti lelah mata/ CVS, sakit punggung,dll. Hal ini disebabkan karena seorang CSO hanya duduk di kursi dengan mata tertuju ke layar komputer, dan hanya sesekali mengambil dokumen atau menerima telepon.

Recognize
Pekerja bank bagian CSO menatap komputer lebih 2 jam terus menerus dalam sehari sehingga seorang CSO memiliki kecenderungan mengalami CVS atau lebih dikenal dengan mata lelah karena terlalu lama menatap komputer. . keluhan mata tersebut seperti: mata lelah, mata pedas, mata berair, mata kabur, silau, nyeri otot leher, sakit kepala sebagai kumpulan gejala Computer Vision Syndrome (CVS). Keluhan-keluhan mata tersebut berhubungan erat dengan: lamanya menatap komputer, jarak pandang, posisi (ergonomic), sudut pandang, tingkat ketajaman sinar, kontras, warna, jenis dan besar kecilnya huruf serta aspek lain terkait penggunaan komputer.
Keluhan-keluhan mata akibat menatap komputer terlalu lama, antara lain:
·         Mata mudah lelah
·         Mata pedas dan berair
·         Pandangan silau
·         Pandangan kabur
·         Nyeri atau tegang otot leher dan sekitarnya
·         Sakit kepala
Dua hal yang dianggap berperan terhadap adanya keluhan CVS adalah pandangan kabur (memfokuskan pandangan) dan sinar ultra violet, terutama jika menggunakan monitor jenis CRT (Cathode Ray Tube).
Evaluation
Seorang CSO berpotensi menyebabkan keluhan CVS. Jika sudah mengalami keluhan tersebut, hal yang harus dilakukan adalah
1.      Jangan menggosok mata karena dapat menggores kornea tetapi bilaslah mata dengan air bersih atau berikan tetes mata.
2.      Mengompres mata dengan handuk atau tisu dingin. Cara ini juga bisa membantu menghilangkan mata gatal.
3.      Mencuci mata dengan air dingin beberapa kali sehari bisa membantu merilekskan mata dan mengurangi ketegangan yang memicu kelelahan.
4.      Apabila mata masih terasa perih, merah, dan berair, segera kunjungi dokter mata terdekat.
Controlling
Untuk menghindari terjadinya keluhan CVS pada Customer Service Officer (CSO)  maka perlu adanya cara untuk meminimalisir keluhan. Beberapa upaya untuk meminimalisir keluhan Computer Vision Syndrome (CVS), diantaranya:
·         Memasang filter monitor, terutama jika menggunakan CRT.
·         Memakai kacamata (sunglasses)
·         Mengatur sudut pandang antara mata dan layar monitor
·         Mengatur ketajaman, kontras dan lain-lain melalui setting display monitor.
·         Mengatur jenis dan besar kecilnya font (individual)
·         Mengistirahatkan mata secara berkala sesuai daya tahan penglihatan (dianjurkan setiap 2 jam)
·         Selain itu, pengaturan cahaya ruangan secara tidak langsung dapat juga mengurangi keluhan Computer Vision Syndrome.
·         Lakukan  variasi kegiatan untuk menghindari melihat layar komputer terus menerus, seperti berjalan-jalan di sekitar kantor, atau mengobrol dengan teman.
·         Posisi duduk juga sangat penting agar Anda terhindar dari CVS. Gunakan kursi yang dapat diatur posisi serta sandarannya. Sebaiknya, duduk tegak (90 derajat) dengan posisi keyboard sedikit lebih rendah dari siku lengan (100 derajat).
·         Layar komputer sebaiknya berjarak 50 hingga 75 cm dari mata (lebih jauh dari jarak baca). Atur layar dengan sedikit miring ke belakang 5 hingga 20 derajat dari posisi tegak dan bagian atas layar komputer sejajar atau lebih rendah dari ketinggian horizontal mata.
·         Lebih sering berkedip (Blink Often) Ketika sedang di depan komputer untuk menghidari mata kering. 


3.      Teller

Assasment
Teller adalah petugas bank yang menangani penerimaan maupun pembayaran transaksi uang tunai maupun non tunai yang dilakukan oleh nasabah. Sebelum memproses, seorang teller harus melakukan verifikasi untuk memastikan kelengkapan, keabsahan dan ketepatan atas Cek atau Bilyet Giro ( BG ). Teller memiliki tangggung jawab yang besar atas uang tunai dan transaksi yang ia proses. Selain itu, Teller juga bertanggung jawab atas pengamanan peralatan-peralatan kerja di posisi counternya masing-masing.
Menurut kamus BI, teller adalah Petugas bank yang bertanggung jawab untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan perbankan lain kepada masyarakat; tanda tangan kasir diperlukan sebagai tanda sah suatu dokumen transaksi; pada lembaga keuangan, pada umumnya kasir bekerja di belakang geral (counter), pada bank besar telah ditetapkan tugas dan fungsi kasir berdasarkan uraian tugas, misalnya seorang kasir memproses penerima simpanan yang diterima lewat surat, menyimpan, dan mencatat seluruh bukti penyimpanan dan pembayaran dari setiap nasabah; sin. kasir (teller).
Dalam menunjang pekerjaannya, teller harus memiliki peralatan – peralatan kerja, diantaranya adalah :
1.      Komputer .
2.      Money detector, alat deteksi ultra violet, dan kaca pembesar untuk melakukkan validasi atas keaslian mata uang.
3.      Kotak uang (teller’s box) yang hanya dapat dibuka dengan menggunakan kunci pengaman yang setiap saat selalu berada dalam penguasaan teller yang bersangkutan.
4.      Mesin penghitung uang untuk menghitung lembar uang kertas atau logam.
5.      Mesin hitung yang dilengkapi kertas bukti (tell-strook).
Macam-macam transaksi yang dapat dilakukan oleh teller, yaitu:
1.      Penerimaan dan pembayaran uang tunai untuk dan dari rekening nasabah.
2.      Setoran kliring, inkaso, pemindahbukuan dan Penerimaaan permohonan kiriman uang.
3.      Penjualan dan pembelian valuta asing.
Recognize
1.      Burnout
Persaingan perbankan di tanah air baik perbankan konvensional dan syariah sangat intensif dan ketat. Dengan pertumbuhan bank yang sangat ketat maka diperlukan peningkatan kualitas kerja pada karyawan termasuk di lingkungan perbankan yakni pada posisi teller. Teller bank adalah salah satu pekerjaan yang memberikan pelayanan pada nasabah dan memungkinkan timbulnya persoalan. Persoalan yang timbul pada teller bank diduga diakibatkan tuntutan pekerjaan yang berlebihan, hal ini berakibat pada ketidaknyamanan teller bank dalam bekerja sehingga menimbulkan stres. Stres yang berlebihan pada teller bank akan berakibat buruk terhadap kemampuan teller untuk melakukan hubungan dengan lingkungan secara normal. Stres yang berkepanjangan ini akan mengakibatkan teller bank tersebut kelelahan baik secara fisik, maupun mental, kelelahan seperti ini disebut dengan burnout yaitu keadaan kelelahan fisik, mental, maupun emosional.
Dalam bekerja seorang teller bank tidak bisa terlepas dengan lingkungan kerjanya. Salah satu faktor yang memunculkan burnout pada teller bank yakni kondisi lingkungan kerja yang tidak baik. Ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan teller bank dengan apa yang diberikan perusahaan terhadapnya, seperti kurangnya dukungan dari atasan dan adanya persaingan yang kurang sehat antara sesama rekan kerja merupakan suatu kondisi lingkungan kerja psikologis yang dapat mempengaruhi munculnya burnout dalam diri teller bank.
Pada dasarnya burnout dapat terjadi pada semua orang, termasuk pada teller bank. Hal tersebut terjadi karena manusia memiliki tekanan-tekanan dalam bekerja. Burnout jika tidak diantisipasi maka dapat menurunkan produktivitas teller bank dan kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja (PAK), penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
Sedangkan menurut Freudenberger dan Richelson (dalam Rita, 2004:3) menyebutkan ada 11 karakteristik pada penderita burnout, yaitu:
Ø  Kelelahan yang merupakan proses kehilangan energi disertai keletihan,
Ø  Lari dari kenyataan,
Ø  Kebosanan dan sinisme,
Ø  Tidak sabaran dan mudah tersinggung,
Ø  Merasa hanya dirinya yang dapat menyelesaikan semua permasalahan,
Ø  Merasa tidak dihargai
Ø  Mengalami disorientasi,
Ø  Keluhan psikosomatis,
Ø  Curiga tanpa alasan,
Ø  Depresi
Ø  Penyangkalan.
Dapat disimpulkan bahwa dimensi burnout adalah : kelelahan fisik, ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurangnya nafsu makan, dan individu merasakan adanya anggota badan yang sakit, kelelahan emosional, ditandai dengan depresi, merasa terperangkap di dalam pekerjaannya, mudah marah, dan cepat tersinggung, kelelahan mental, ditandai dengan bersikap sinis terhadap orang lain, bersikap negatif, cenderung merugikan diri sendiri, pekerjaan, maupun organisasi, rendahnya penghargaan terhadap diri, ditandai dengan individu tidak pernah merasa puas dengan hasil kerja sendiri, dan merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, dan depersonalisasi, ditandai dengan menjauhnya individu dari lingkungan sosial, apatis, dan tidak peduli dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Bunout
Baron dan Greenberg (dalam Rita, 2004:4) mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi burnout, yaitu:
Ø  Faktor eksternal, yang meliputi kondisi kerja yang buruk, kurangnya kesempatan untuk promosi, adanya prosedur dan aturan-aturan yang kaku, gaya kepemimpinan yang kurang konsiderasi, tuntutan pekerjaan.
Ø  Faktor internal, meliputi: jenis kelamin, usia, harga diri.

2.      RSI
Pekerja yang beresiko tinggi terkena RSI adalah Teller bank. Mungkin tidak menyadari bahwa tubuhnya teah mengalami pergerakan yang repetitive untuk menyelesaikan pekerjaan. Tubuh kita terdiri atas system tulang dan otot yang memungkinkan kita untuk melakukan berbagai aktivitas. Penggunaan otot yang berlebih melalui pergerakan yang berulang-ulang dapat memicu stress pada tubuh, yang dapat menyebabkan Repetitive Strain Injury (RSI) atau penyakit karena peregangan yang berulang-ulang. Yang sering juga disebut Cummulative Trauma Disorder (CTD).

Evaluation
1.     Burnout
Ø  Hal pertama yang harus anda lakukan adalah menyadari tanda-tanda umum dari burnout dan mencoba mengetahui penyebabnya.
Ø  Jika merasa depresi karena pekerjaan, bicara dengan atasan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi stres. Pekerja mungkin dapat mempertimbangkan kemungkinan untuk berganti pekerjaan. Tapi  harus tetap mengingat bahwa jangan membuat keputusan dengan cepat karena rasa panik atau putus asa. Kadang akan lebih baik jika menunggu sampai saatnya tepat untuk membuat keputusan yang logis dan masuk akal. Namun kadang harus memaksakan diri untuk membuat keputusan agar dapat terbebas dari kepasifan.
Ø  Motivasi akan membantu dalam mengurangi efek samping burnout dan dapat membantu meraih tujuan yang diharapkan. Motivasi yang positif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas kerja, produktivitas, dan pelayanan dalam bekerja. Cara yang dapat dilakukan :
o   Hubungi beberapa orang yang membuat kita merasa nyaman dan positif, namun tidak di hubungi selama beberapa saat.
o   Buatlah daftar hal-hal yang harus dilakukan dan kerjakan satu per satu secara perlahan-lahan.
o   Cobalah hobi baru atau sesuatu yang paling disukai.
o   Kembangkan rutinitas berolahraga. Kebugaran merupakan faktor penting untuk merasa baik mengenai diri kita sendiri. Cobalah berolahraga 4 kali dalam seminggu. Tidak perlu berolahraga selama berjam-jam. 30 menit saja sudah cukup.
o   Memperhatikan pola makan. Apa yang dikonsumsi menentukan perasaan kita. Hal – hal yang dapat dilakukan :
ü  memperbanyak makan sayuran, mengurangi konsumsi daging merah, minuman ringan, produk susu dan gula.
ü  memperbanyak minum air putih. Makan ikan setidaknya dua kali dalam seminggu (Ikan mengandung omega 3).
ü  Mencari tahu tentang bagaimana cara makan yang sehat.
ü  Tidur, membutuhkan waktu tidur setidaknya 8 jam sehari.
ü  Jangan terburu-buru dan bersantailah

2.      RSI
Ø  Istirahat walau hanya sebentar ketika sudah merasa capek
Ø  Jangan memaksakan otot untuk terus bekerja, ketika sudah mulai terasa capek, lelah
Ø  Jangan menggunakan sepatu yang memiliki hak terlalu tinggi
Ø  Menggunakan tempat duduk yang fleksible, yang dapat dinaikan dan dapat diturunkan
Ø  Menggunakan pakaian yang senyaman mungkin

Controling
1.  Burnout
Ergonomi berkaiatan erat dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, peralatan yang digunakan manusia, teller bank dalam keadaan tetap sehat dalam bekerja, dan produktivitas teller bank dalam pekerjaan. Ergonomi di tempat kerja terdiri dari 3 aspek yang saling berhubungan yaitu mesin, manusia, dan lingkungan kerja. Ergonomi itu sendiri bertujuan agar tercapainya efisiensi dan kesejahteraan kerja yang berkaitan dengan produktivitas dan kepuasaan kerja. Menurut Nurmianto (dalam Nurmianto & Ningdyah, 2009:172) ergonomi bertujuan efektifitas kerja yang dihasilkan oleh sistem manusia mesin meningkat, sambil tetap mempertahankan unsur kenyamanan dan kesehatan kerja sebaik mungkin.
Prinsip dari ergonomi hendaknya diterapkan di setiap lingkungan kerja termasuk di perbankan khusunya pada posisi teller. Dengan adanya penerapan ergonomi pada posisi teller maka akan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman.
Menurut Depkes (2009:2) adapun penerapan dari prinsip ergonomi yakni :
1.      Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2.      Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3.      Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Selain cara di atas, ada alternative lain, diantaranya :
·       Memulai hari dengan ritual yang menenangkan dan santai.
·       Mengembangkan  pola makan yang sehat, berolahraga, dan tidur yang teratur.
·       Menetapkan batasan.
·       Mengambil satu hari di mana anda terbebas dari teknologi.
·       Mengembangkan sisi kreatif yang dimiliki
·       Belajar cara menangani stres.
2.    RSI
Ø  Melakukan pengecekan dan terapi persendian secara rutin
Ø  Membiasakan olahraga secara teratur ketika bukan hari kerja
Ø  Memperbaiki ergonomi tempat duduk bekerja
Ø  Mendatangkan konselor secara rutin
Ø  Harus pandai dalam memilih pakaian, sepatu yang nyaman

4.      Security (Keamanan)
Assesment
Bank BNI Unnes merupakan bank yang berada di kawasan Unnes dengan ukuran ruangan kira kira 20 m dan ada 4 buah AC. Pegawainya terdiri dari teller, ketua, dan satpam. Berdasarkan hasil obervasi yang kami lakukan di bank BNI cabang Unnes ada 2 orang satpam. Satpam bekerja secara bergantian. Satpam berada di samping pintu masuk bank dan biasanya membuka dan menutupkan pintu bagi para pengunjung. Satpam bekerja dengan berdiri selama 8 jam perhari.
Recognize
Penyakit yang mungkin muncul pada pekerjaan seorang satpam bank adalah karena terlalu lama berdiri serta terlalu lama berada di ruangan ber-AC.
a.         Gangguan kesehatan akibat bekerja terlalu lama berdiri
Satpam bekerja dalam posisi berdiri untuk jangka waktu panjang secara teratur bisa menyebabkan kaki sakit, pembengkakan kaki, varises, kelelahan otot umum, nyeri pinggang serta kekakuan pada leher dan bahu. Hal ini karena tubuh dipengaruhi oleh pengaturan daerah kerja sehingga membatasi posisi-posisi tubuh pekerja dalam beraktivitas. Akibatnya tubuh pekerja hanya memiliki sedikit kebebasan bergerak dan menjadi lebih kaku. Kurangnya fleksibilitas tubuh akan menyebabkan masalah kesehatan.
Terlalu lama berdiri membuat otot menjadi kaku sehingga secara efektif bisa mengurangi suplai darah ke otot-otot. Akibatnya aliran darah berkurang sehingga mempercepat timbulnya kelelahan dan menyebabkan nyeri pada otot-otot punggung, kaki dan leher (otot-otot ini digunakan untuk mempertahankan posisi tubuh).Pekerja tidak hanya merasakan ketegangan otot tapi juga ketidaknyamanan lainnya seperti berkumpulnya darah di kaki, serta berdiri terlalu lama mengakibatkan radang pembuluh darah. Peradangan ini dari waktu ke waktu berkembang menjadi varises kronis dan menyakitkan.
Selain itu juga bisa menyebabkan sendi di tulang belakang, pinggul, lutut dan kaki menjadi seperti terkunci yang nantinya memicu terjadinya penyakit rematik degeneratif akibat kerusakan pada tendon dan ligamen (struktur yang mengikat otot tulang).

b.         Sianosis
Sianosis merupakan salah satu tanda pertukaran gas yang kurang memadai. Hal ini ditandai dengan warna kebiru – biruan pada kulit dan selaput lendir yang terjadi akibat peningkatan absolut hemoglobin tereduksi (hemoglobin yang tidak berikatan dengan O2). Dapat merupakan tanda insufisiensi pernafasan, meskipun bukan merupakan tanda yang diandalkan. Ada 2 jenis sianosis: sianosis sentral dan sianosis perifer. Sianosis sentral disebabkan oleh insufisiensi oksigenasi hemoglobin dalam paru – paru, dan yang paling mudah diketahui pada wajah, bibir, cuping telinga serta bagian bawah lidah. Sianosis perifer akan terjadi apabila aliran darah banyak berkurang sehingga sangat menurunkan saturasi darah vena, dan akan menyebabkan suatu daerah menjadi biru. Sianosis perifer dapat terjadi akibat infusiensi jantung, sumbatan pada aliran darah, atau vasokonstriksi pembuluh darah akibat suhu yang dingin.
Pada orang yang bekerja di suatu perkantoran ataupun perbankan, sering terkena suhu yang dingin akibat penggunaan AC yang terus menerus dalam suatu ruangan kerja. Oleh sebab itu, orang – orang yang bekerja pada ruangan yang ber AC mempunyai resiko yang lebih besar terkena sianosis khususnya sianosis perifer

Evaluation
a.       Menggunakan sepatu atau alas kaki yang nyaman
b.      Jika merasakan gejala yang kurang baik pada tubuh, khususnya pada bagian kaki segera memeriksakan ke dokter
c.       Terapi kesembuhan dilakukan sampai benar benar sembuh baru bekerja kembali

Controlling
a.       Menggunakan alas kaki yang nyaman serta tidak mengubah bentuk kaki. Jika memang harus menggunakan sepatu bertumit sebaiknya pilihlah tinggi sepatu yang kecil atau di bawah 5 cm.
b.      Usahakan untuk duduk disela-sela waktu kerja atau setidaknya ketika ada waktu istirahat
c.       Melakukan peregangan secara teratur misalnya setidaknya 30 menit atau 1 jam, peregangan dilakukan untuk mengurangi tekanan pada kaki, bahu, leher dan kepala.
d.      Mengubah possisi kerja secara teratur, sehingga seseorang hanya melakukan satu posisi dalam jangka waktu pendek.
e.       Check up kesehatan secara teratur.

PENUTUP 
Simpulan

Tanpa kita sadari ternyata bahaya muncul bukan hanya di tempat – tempat yang memang sudah jelas resikonya, misal di sebuah industri yang membutuhkan campur tangan pekerja secara langsung, yang sudah jelas bahwa pekerja tersebut pasti terpapar bahan berbahaya, tetapi di officepun yang tampaknya tidak beresiko menimbulkan bahaya teteapi sebenarnya memiliki resiko yang lebih berbahaya di bandingkan tempat yang lain. Setelah dipelajari, ternyata pekerja office memiliki resiko tinggi terkena peyakit yang disebabkan oleh pekerjaannya sendiri baik itu faktor lingkungan fisik maupun sosial. 

Saran

Ada beberapa saran yang berkaitan, diantaranya :
1.      Untuk setiap office harus memperhatikan dan mengutamakan ergonomi tempat kerja
2.      Menciptakan lingkungan sosial yang baik
3.      Pemberian beban kerja yang sesuai kemampuan


Daftar Pustaka

7.      http://www.a-beautifulmind.com/2011/11/03/battlefield-3-multiplayer-review/ , diakses pada tanggal 4 April 2012
8.      http://psikonews.com/mengatasibornouttellerbankdenganrekayasa, diakses tanggal 06 April 2012.
9.      http://artikel.com/penyaakitakibatkerja, diakses tanggal 04 April 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar