TugasKuliahAja

Silahkan ambil informasi yang bermanfaat, semoga tulisan di Blog ini bisa membantu Anda.

Responsive Ads Here

13 Desember 2011

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN ANTARA IKAN CUPANG DAN IKAN NILA DALAM MEMAKAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti





PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN ANTARA IKAN CUPANG(Ctenops vittatus) DAN IKAN NILA(Oreochromis niloticus) DALAM MEMAKANJENTIK NYAMUK Aedes aegypti



PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk  Aedes aegypti betina. Virus didapatkan ketika menghisap darah orang yang terinfeksi. Masa inkubasi selama 8-10 hari. Sampai saat ini belum ada obat yang spesifik bagi penderita DB, maka upaya pencegahannya difokuskan pada pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit.
Pemberantasan nyamuk dilakukan dengan fogging (penyemprotan insektisida secara aerosol) pada tempat-tempat yang disukai nyamuk, tapi hal ini tidak efektif karena yang mati hanya nyamuk dewasanya saja, sedangkan larva atau jentik nyamuknya masih hidup. Direkomendasikan dari WHO untuk menggunakan Abate (insektisida bubuk yang tidak mematikan untuk manusia) dalam upaya membunuh jentik nyamuk. Penggunaan Abate ini ternyata efektif untuk membunuh jentik nyamuk dengan aturan pemakaian yang telah ditetapkan.
        Pemberantasan jentik nyamuk tidak hanya dilakukan dengan penggunaan zat kimia saja tetapi juga dapat menggunakan cara biologis, yaitu dengan memakai ikan sebagai pemutus mata rantai nyamuk (jentik nyamuk). Pemanfaatan ikan sebagai  pemakan jentik dapat dijadikan salah satu pilihan dalam pemberantasan vektor penyakit DBD. Berbagai variasi ikan telah terbukti efektif dalam memakan jentik nyamuk, seperti Ikan Cupang dan Ikan Nila, dua jenis ikan ini dipilih karena kedua jenis ikan ini ekonomis, mudah didapat dan tidak susah pemeliharaannya.
Dalam penelitian Salim Usman dan Soemarlan (1974) menunjukkan bahwa kemampuan makan ikan cupang (Ctenops vittatus) dalam pengamatan secara laboratorium terhadap larva stadium II dan IV Culex fatigans minimum 15,7 ekor per hari dan maksimum 33,5 rata-rata 29,4 ekor per hari. Penelitian Taviv dan kawan-kawan (2007) menunjukkan bahwa ikan cupang yang efektif untuk pengendalian larva Aedes adalah ukuran 4 cm atau 5cm.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai keefektifan antara ikan cupang(Ctenops vittatus) dan ikan nila dalam memakan jentik nyamuk Aedes aegypti. Diharapkan dari penelitian ini dapat diketahui seberapa efektif kah antara ikan cupang(Ctenops vittatus) dan ikan nila dalam memakan jentik nyamuk Aedes aegypti stadium larva.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah experiment dan melakukan pengamatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan satu ekor ikan cupang(Ctenops vittatus) dan satu ekor ikan nila, yang masing-masing berukuran 5cm dan ditempatkan pada kontainer yang sama tapi terpisah yaitu dikotak kaca. Ukuran 5 cm dipilih berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan kotak kaca dipilih agar dapat dilakukan pengamatan dengan jelas. Jentik nyamuk yang dipilih sebagai penelitian adalah pada stadium larva.

CARA KERJA
Penelitian experiment dan pengamatan
a.               Menyiapkan jentik nyamuk Aedes aegypti, ikan cupang dan ikan nila yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian.
b.              Menyiapkan 2 buah kontainer (kotak kaca) yang berisi air bersih. Memasukkan masing-masing jenis ikan kedalam kontainer yang berbeda.
c.               Memberikan jentik nyamuk 1 kali setiap hari, pada masing-masing kontainer sebanyak 40 ekor. Pengambilan jentik nyamuk dengan menggunakan pipet kaca.
d.             Memberikan durasi 10menit setiap kali memberikan makan jentik dan dicatat berapa ekor jentik nyamuk yang dapat dimakan oleh masing-masing ikan dalam waktu 10menit tersebut.
e.       Melakukan seperti poin d, selama 1 minggu dan diamati.
f.       Mencatat hasil pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil experiment dan pengamatan
            Setelah dilakukan experiment dan pengamatan, didapatkan hasil bahwa ikan nila lebih efektif dibanding ikan cupang dalam memakan jentik nyamuk yang ditunjukkan dengan perolehan rata-rata ikan nila memakan jentik nyamuk sebanyak 43 ekor setiap hari, sedangkan rata-rata ikan cupang memakan jentik nyamuk sebanyak 35 ekor setiap hari. Untuk ukuran ikan yang digunakan adalah 5cm, seperti penelitian sebelumnya yang memang pada ukuran ini ikan lebih efektif dalam memakan jentik nyamuk stadium larva.   

 


Tabel 1. Hasil Pengamatan Banyaknya Jentik Nyamuk Yang Termakan

Jenis Ikan
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-6
Jumlah (ekor)
Jumlah (ekor)
Jumlah (ekor)
Jumlah (ekor)
Jumlah (ekor)
Jumlah (ekor)
Ikan Cupang
36
35
33
37
32
39
Ikan Nila
40
45
42
44
43
45




KESIMPULAN
            Ikan nila lebih efektif dibanding ikan cupang dalam memakan jentik nyamuk Aedes aegypti stadium larva, dengan ukuran ikan 5cm, dimana dalam ukuran tersebut ikan termasuk dalam masa pertumbuhan dan masih sangat aktif dalam mencari makanan.

SARAN
            Dalam usaha pemberantasan vektor penyakit DBD dapat menggunakan ikan nila sebagai salahsatu jenis ikan yang efektif dalam memakan jentik nyamuk. Ikan tersebut tergolong ekonomis dan mudah untuk dipelihara.




DAFTAR PUSTAKA
  1. Gandahusada, Srisasi dkk. (2006). Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga, FKUI;Jakarta
  2. Taviv Y, Alwi A, Budianto A, Purnama D, Betriyon. Efektifitas Ikan Cupang (Ctenops vittatus) dalam Pengendalian Larva dan Daya Tahannnya Terhadap Temephos, dalam Jurnal Ekologi Kesehatan Badan Litbang Depkes RI Vol: 6, No.2 Litbangkes Jakarta; 2007.
  3. Al-Akel, Ali Suliman and Mohamed Suliman Elamin. Biological control agent for mosquito larvae: Review on the killifish, Aphanius dispar dispar (Rüppel, 1829) dalam African Journal of Biotechnology Vol. 10(44). Department of Zoology, College of Science, King Saud University;2011.
  4. Chakraborty, Somnath. Control Of Mosquitoes By The Use Of Fish In Asia With Special Reference To India: Retrospects And Prospects dalam Journal of Human and Environtment, Vol. 15, No.3. Dept. of zoology, Asutosh College, Kolkata 700026, India; 2008.
  5. Taviv, Y. Saikhu, Akhmad. Sitorus, Hotnida. Pengendalian Dbd Melalui Pemanfaatan Pemantau Jentik Dan Ikan Cupang Di Kota Palembang. Bul. Penelit. Kesehat, Vol. 38, No. 4.

1 komentar: